Valentine punya Siapa?

Posted: February 15, 2012 in Uncategorized
Tags: , , , , ,

Perayaan Hari Valentine sebenarnya bukan asli budaya Indonesia. Tetapi, karena pesat berkembangan teknologi, dunia menjadi tanpa batas. Valentine pun dirayakan di seluruh dunia. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa sibuk merayakan hari kasih sayang ini.

Valentine kemarin, sepasang anak muda berlainan jenis berdiri dengan gaya tersipu-sipu. Tak jauh dari keduanya, ada dua orang lagi yang memperhatikan. Mereka seperti ‘mak comblang” yang sukses mempersatukan dua insan. Sebuah kado dipersembahkan si cowok untuk si cewek. Dengan malu-malu, si cewek menerima kado itu.

Di sebuah swalayan, jejeran coklat beragam bentuk dipajang. Para pembeli sibuk memilih. Ada yang membeli satu, ada  yang membeli tiga. Harga diskon untuk “barang wajib” Valentine ini memang menjadi daya tarik swalayan untuk memancing pengunjung.

Tak beda dengan toko aksesoris yang banyak menjual boneka. Warna pink menjadi incaran. Padahal tidak ada klausul yang menyebutkan warna pink  sebagai warna wajib. Di depan toko, ada beberapa pedagang mawar merah siap menjajakan batangan bunga berwarna merah. Ada yang dibungkus plastik, ada yang dibiarkan terpapar tanpa bungkusan.

Image

Dari beberapa kejadian itu, yang mendominasi saat Valentine adalah coklat, mawar, boneka, merah, pink.  Tetapi, dibalik semua itu, ada bahasa universal yang perlu dimaknai dengan Valentine. Kuncinya, kasih sayang. 

Sekarang banyak yang mengidentikkan kasih sayang saat Valentine untuk pacar, kekasih, selingkuhan,dll. Padahal kasih sayang itu bukan hanya dilakukan saat Valentine. Tiap saat juga menjadi saat untuk memberikan dan menerima kasih sayang. Kasih sayang juga bukan hanya untuk pacar dan kesaih tetapi untuk semua orang yang kita cintai. Ada orangtua, saudara, kerabat, teman, dll yang memerlukan kasih sayang.  

Jadi, mari ber-Valentine tiap saat

 

Leave a comment