Posts Tagged ‘kaori’

Berkah Dupa Kaori

Posted: January 13, 2011 in Social
Tags: , , , ,

DUPA, bunga, dan tirta merupakan perlengkapan sembahyang yang sering dipakai umat Hindu. Ini membuat keperluan terhadap perlengkapan ini khususnya dupa terus meningkat. Ni Kadek Winie Kaori I.M., S.E. membaca peluang itu dan memproduksi dupa. Di Denpasar, banyak yang memproduksi dupa. Tetapi, perempuan yang akrab disapa Kaori ini menghadirkan sesuatu yang istimewa untuk dupa produksinya.

Setahun yang lalu, saat anak keduanya berusia seminggu, ia kerap menangis, dan Kaori bingung. Ia merasa bayinya tidak sakit, tidak haus, dan tidak lapar. Di tengah kegalauan hati, ia menghubungi dua koleganya, dr. Gede Kamajaya dan Putu Rahmadewi. “Keduanya praktisi yoga yang banyak membantu saya. Melalui konsultasi, mereka lalu meminta saya menyalakan dupa. Keduanya memberikan energi positif untuk dupa tersebut dari kejauhan. Lima menit setelah menyalakan dupa yang dipasupati dari jarak jauh, bayi saya tenang. Tiga hari berturut-turut saya menyalakan dupa yang dipasupati, ternyata hasilnya luar biasa. Bayi saya tidak pernah menangis lagi pada malam hari,” ungkap tiga anak ini, Putu Pasek Wiweka P., Made Pasek Saka Mandara P., dan Komang Saka Kinten Kireina P.

Dari pengalaman pribadi tersebut, Kaori tergerak untuk membantu orangtua yang memiliki masalah serupa. Ia lalu membuat dupa yang dipasupati oleh kedua praktisi yoga tersebut. Dupa pasupati ini bukan hanya bermanfaat untuk menenangkan bayi yang kerap menangis di malam hari. Masih ada khasiat lain dari dupa pasupati ini. “Dalam radius sembilan meter, dupa pasupati ini sanggup membersihkan energi negatif; memancarkan energi kesadaran spiritual, cinta kasih, dan aura positif; meningkatkan kesadaran rohani; mempercepat kontak batin bagi praktisi spiritual saat meditasi atau sembahyang; dan menciptakan energi perlindungan gaib dalam radius sembilan meter,” papar istri Putu Pasek Sandoz Prawirottama, Ketua Hipmi Bali ini.

Selain dimanfaatkan di rumah, dupa pasupati ini bisa dipakai untuk menangkal energi negatif di tempat usaha, seperti warung dan toko. Pemilik usaha hanya perlu menyalakan tiga batang dupa tridatu tiap hari di palangkiran. Dupa pasupati produksi Kaori memiliki dua jenis, tridatu yang terdiri dari tiga warna dan tahan 30 menit serta mandara yang tahan 2 jam. Kedua jenis dupa ini sama-sama memberikan kekuatan selama 24 jam sejak dinyalakan.

Jika terjadi hal yang darurat, misalnya ada yang kesurupan atau bayi tiba-tiba menangis di malam hari tanpa tahu penyebabnya, disarankan menyalakan 11 batang dupa pasupati ini di depan pintu utama, bukan pintu gerbang. Untuk sehari-hari cukup menyalakan dupa tridatu di kamar atau di pekarangan rumah.

Dupa pasupati yang resmi diluncurkan saat Pesta Kesenian Bali 2010 ini ternyata mendapat tanggapan luar biasa dari masyarakat. Tak hanya masyarakat Bali yang memanfaatkannya tetapi sudah sampai di Jawa, Kalimantan, dan NTB serta di daerah-daerah yang memiliki komunitas umat Hindu. “Kami juga memproduksi air minum Kaori yang bisa membersihkan aura negatif dalam tubuh, menyembuhkan berbagai penyakit medis dan nonmedis, meningkatkan stamina, serta menyegarkan jiwa, hati, pikiran, dan tubuh.

Air minum Kaori ini diproses melalui pemberkatan kekuatan spiritual yang disebut pasupati dan adhistana. Air minum ini dipenuhi kandungan kekuatan spiritual bernama cahaya bola emas,” tandas Runner Up Teruni Denpasar tahun 2004 dan Jegeg Bali tahun 2005 ini.

Di tengah persaingan produksi dupa, alumnus Fakultas Ekonomi Unud tahun 2006 ini tak merasa terganggu. Bahkan ia senang bisa ikut berkiprah untuk memberikan sesuatu bagi masyarakat. Karena itu, ia mencari sesuatu yang beda dan menemukan dupa pasupati sebagai berkah yang bisa dipilih dan dimanfaatkan masyarakat. Putri pasangan (alm.) I Wayan Bukel-Ni Ketut Suati ini mengaku banyak belajar dari pengusaha dupa lain agar bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

Salah satu yang ia pelajari adalah proses pembuatan dupa. Kaori dengan CV Saka Mandiri Pratama miliknya selalu mengutamakan proses pembuatan dupa yang sukla. “Kalau masyarakat lebih menyukai dupa buatan luar Bali bahkan luar Indonesia, apakah bisa menjamin proses produksinya mengutamakan bahan yang sukla. Kalau kami, sukla menjadi prioritas. Semua yang kami pakai merupakan bahan sukla,” tegas perempuan yang sejak kecil bercita-cita menjadi pengusaha sukses ini.

Dokter Kamajaya dan Putu Rahmadewi menambahkan, pembuatan dupa pasupati menggunakan teknik yoga tantra disertai ritual berupa mantra dan konsentrasi. “Memasupati satu dupa sama dengan 1000 dupa. Kami ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat dalam pelayanan kepada masyarakat,” tandas dokter asal Nusa Penida ini. (wah)